Bandung Hijau 2025: Ribuan Pohon untuk Kota Sejuk

 

Bandung Hijau 2025: Ribuan Pohon untuk Kota Sejuk –  – Kota Bandung dikenal dengan sebutan “Kota Kembang”, namun seiring dengan pertumbuhan penduduk dan pesatnya pembangunan infrastruktur, ruang terbuka hijau (RTH) semakin berkurang. Menyadari hal itu, Pemerintah Kota Bandung pada tahun 2025 meluncurkan Program Penghijauan Kota Bandung dengan tema “Bandung Menanam untuk Masa Depan”. Program ini menargetkan penanaman ribuan pohon baru di berbagai wilayah kota sebagai langkah nyata mengembalikan fungsi ekologis kota dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Langkah ini bukan hanya simbolis, tetapi juga bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk menekan laju polusi udara, meningkatkan kualitas hidup warga, serta menciptakan kota yang ramah lingkungan.


🌱 Ribuan Pohon Baru di Tengah Kota

Dalam pelaksanaan program tahun 2025, Pemerintah Kota Bandung bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan berbagai komunitas pecinta alam untuk menanam lebih dari 50.000 pohon baru di seluruh wilayah kota. Penanaman dilakukan secara bertahap di taman kota, tepi jalan utama, kawasan sekolah, dan bantaran sungai.

Jenis pohon yang ditanam pun dipilih secara selektif agar sesuai dengan kondisi iklim Bandung. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Pohon Tabebuya yang memiliki bunga indah seperti sakura dan mempercantik kota.

  • Trembesi dan Mahoni yang berfungsi sebagai penyerap polutan udara.

  • Ketapang Kencana yang tumbuh cepat dan memberikan keteduhan.

  • Mangga dan Alpukat sebagai pohon produktif yang dapat memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi warga sekitar.

Program ini juga menyasar kawasan padat penduduk, seperti di Kecamatan Cicendo, Coblong, dan Antapani, dengan konsep urban forest mini. Pemerintah berharap inisiatif ini bisa mengembalikan fungsi paru-paru kota di tengah dominasi beton dan aspal.


🌤️ Tujuan dan Manfaat Penghijauan

Program penghijauan Kota Bandung 2025 tidak hanya bertujuan memperindah lanskap kota, tetapi juga memiliki manfaat strategis bagi lingkungan dan masyarakat, antara lain:

  1. Meningkatkan Kualitas Udara
    Pohon berfungsi sebagai penyaring alami yang menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Dengan bertambahnya jumlah pohon, diharapkan tingkat polusi udara menurun secara signifikan.

  2. Mengurangi Efek Pemanasan Global
    Suhu udara di kawasan perkotaan cenderung lebih tinggi akibat efek urban heat island. Pohon dapat menurunkan suhu lingkungan hingga 2–4 derajat Celcius, menciptakan udara yang lebih sejuk.

  3. Mencegah Banjir dan Longsor
    Akar pohon membantu penyerapan air hujan ke dalam tanah sehingga mengurangi genangan dan memperkuat struktur tanah di daerah rawan longsor.

  4. Menambah Keindahan dan Daya Tarik Wisata
    Kota yang hijau dan bersih menarik wisatawan untuk datang. Taman kota yang rindang bisa menjadi ruang publik baru bagi masyarakat maupun destinasi wisata lingkungan.

  5. Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat
    Penghijauan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama. Program ini mengajak masyarakat, pelajar, dan komunitas untuk aktif menanam dan merawat pohon di lingkungannya.


🌿 Dukungan Komunitas dan Partisipasi Warga

Salah satu hal menarik dari program ini adalah keterlibatan langsung warga Bandung. Pemerintah membuka partisipasi publik melalui kegiatan seperti “Satu Rumah, Satu Pohon” dan “Adopsi Pohon Kota”. Dengan sistem ini, warga bisa ikut menanam dan memantau pertumbuhan pohon yang mereka tanam melalui aplikasi digital yang dikembangkan oleh Dinas Lingkungan Hidup.

Beberapa komunitas yang aktif mendukung antara lain:

  • Gerakan Bandung Menanam, komunitas relawan penghijauan.

  • Green Youth Bandung, komunitas pelajar peduli lingkungan.

  • Bandung Clean Movement, yang fokus pada kebersihan dan daur ulang sampah.

Selain itu, sejumlah perusahaan swasta di Bandung turut berkontribusi melalui program CSR dengan menyediakan bibit pohon dan dukungan logistik untuk kegiatan tanam massal.


🌾 Inovasi Teknologi dalam Program Penghijauan

Program penghijauan 2025 ini juga mengintegrasikan teknologi digital untuk memantau pertumbuhan pohon. Pemerintah memanfaatkan aplikasi berbasis GIS (Geographic Information System) untuk mencatat lokasi penanaman, jenis pohon, serta tingkat kelangsungan hidup tanaman.

Warga bisa mengakses peta interaktif “Bandung Hijau” melalui laman resmi Pemkot Bandung untuk melihat perkembangan area hijau di kotanya. Dengan cara ini, transparansi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat semakin kuat.

Tak hanya itu, penggunaan sensor kelembapan tanah di beberapa area taman kota juga sedang diuji coba untuk mengoptimalkan sistem irigasi otomatis. Langkah ini membantu efisiensi perawatan dan memastikan pohon tumbuh dengan baik.


🌼 Edukasi dan Kegiatan Berkelanjutan

Program penghijauan juga diiringi dengan kegiatan edukatif seperti workshop menanam pohon, pelatihan pengolahan kompos, dan kampanye cinta lingkungan di sekolah-sekolah. Pemerintah Kota Bandung menggandeng universitas lokal seperti ITB dan UPI untuk memberikan pendampingan ilmiah terkait jenis tanaman dan teknik penghijauan yang efektif.

Rencana jangka panjangnya, Bandung menargetkan peningkatan Ruang Terbuka Hijau hingga 35% pada tahun 2030, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.


🌲 Kesimpulan

Program Penghijauan Kota Bandung 2025 menjadi langkah penting menuju kota yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan. Dengan penanaman puluhan ribu pohon baru, dukungan teknologi, serta keterlibatan aktif masyarakat, Bandung membuktikan diri sebagai kota yang tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga peduli terhadap lingkungan.

Menanam pohon bukan hanya soal memperindah kota, melainkan investasi jangka panjang untuk generasi mendatang. Melalui gerakan ini, Bandung kembali menegaskan jati dirinya sebagai “Kota Kembang” yang sesungguhnya — sejuk, asri, dan penuh kehidupan.

ali: Surga bagi Pecinta Laut

Scroll to Top